Saya amati selama beberapa tahun saya bergelut dalam per-mobil-an ini saya sudah 5 kali menggunakan jasa derek gendhong untuk transport mobil hobi saya. Entak ambil dari pemilik lama, kirim ke Madiun ataupun kirim ke bengkel untuk di restorasi. Tercatat Chevy impala, Jeep Wagoneer, Dodge D200, Fias 124 Sport, Ford Capri dan yang teraakhir kemaren Mitsubishi GTO.
Biaya untuk memakai deek gendhong bisa dibilang tidak murah. Untuk inilah disaat merebaknya hobi mobil hobi di tanah air, saya pikir pemilik usaha derek gendhong ini cukup jeli melihat peluang. Apalagi dengan bergesernya hobi mobil dari ibukota dan sekitar nya menuju daerah-daerah. Tak urung bermuculan lah usaha ini yang dulunya mungkin dimulai oleh segelintir kelompok saja, itupun harus punya long term kontak dengan perusahaan2 otomotif.
Apa yang saya sebutkan bukannya tanpa alasan: selain modal yang boleh dibilang tidak terlalu makan modal, operasional nya juga cukup bisa di manage. Bagi new comer di bisnis ini, tentu hal pertama yang harus dilakukan adalah memiliki armada dan crew nya, Setelah itu rajin2 gabung ke milist2 mobil hobi di tanah air. Belum lagi mengikuti perkembangan jadwal2 pameran mobil baik di ibukota maupun daerah. Praktis semua bisa dijalankan dengan gambaran yang sederhana di atas.
Namun mungkin kalau kita tinjau lebih jauh, tantangan juga cukup besar untuk menjalankan usaha ini. Selain pengaturan crew, perawatan armada dan biaya operasional, perlu juga kita ingat bahwa dengan bermunculannya usaha ini berarti harus banyak bersaing dan mensiasati nya dengan mungkin berkongsi dari beberapa usaha derek dengan membuka satu call center etc. Wah seru juga ya punya usaha ini...apalagi bagi kita yang juga hobi, bisa dapat previlage angkut mbil kemana kita mau. Just a thoughts.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar